Jumat, 27 Juni 2014

PROFIL DESA TELAGA KECAMATAN KAMIPANG KABUPATEN KATINGAN




DESA TELAGA
I.         Gambaran Umum
Desa Telaga termasuk kedalam wilayah Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah.  Jarak dari Desa Telaga ke ibu kota kecamatan 35 km dan jarak ke ibu kota kabupaten 93 km serta jarak ke ibu kota propinsi 175 km

A.      Aksesibilitas
Untuk mencapai Kecamatan Kamipang dapat di tempuh dengan :
-       Rute Palangkaraya – Kasongan (jalur darat) – Kamipang (jalur sungai) waktu tempuh total ± 4 jam. Dari Kasongan dapat menggunakan speed boat reguler pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Ongkos saat ini adalah Rp.175.000/orang atau pilihan lain adalah dengan menyewa secara khusus, speed boat  maupun kelotok menuju Desa Telaga
B.       Pemerintahan

Saat ini yang menjabat Kepala Desa Telaga adalah H.Ahmad Yani, yang dilantik sebagai kepala desa tanggal 12 Juli 2014. 

KANTOR DESA
Struktur  Pemerintahan
Institusi-institusi kepemerintahan yang ada di Desa Telaga sama halnya dengan sistim kepemerintahan yang umum berlaku di Indonesia sementara institusi-institusi adat yang mengurus masalah adat sudah tidak ada.,karena mantir kerapat adat dipilih pada tahun 2012 belum ada SK untuk pegang kerja.

Struktur kepemerintahan yang ada di Desa Telaga kecamatan kamipang,  yaitu :
Kepala Desa                      :  H.Ahmad Yani
Sekertaris Desa                  :  Duak Rahmanto
Kaur Pemerintahan             :  Sufian Danan
Kaur Pembangunan            :  Ribut Suriyadi
     Kaur Umum                       :  M Yusup.A


H. AHMAD YANI







DUAK RAHMANTO


AA
SUPIAN DANAN
M. YUSUP. A
RIBUT SURIYADI
Sementara institusi-institusi adat yang mengurus masalah adat sudah tidak ada. Kegiatan yang berhubungan dengan adat istiadat misalnya perkawinan di emban oleh penghulu.
Institusi kepemerintahan desa  meliputi :
  1. BPD (Badan Permusyarawatan Desa).  Ketua lembaga ini dipilih oleh tokoh-tokoh masyarakat. Masing-masing RT mengusulkan tokoh masyarakat yang akan duduk di BPD kemudian para tokoh masyarakat yang terpilih ini akan memilih kepengurusan BPD mulai dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota. Tugas pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan pemilihan kepala desa selain itu BPD bertugas mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh kepala desa. Dalam struktur kepemerintahan ia sejajar dengan kepala desa
  2. Kepala Desa. Kepala desa merupakan kepala pemerintahan tertinggi ditingkat desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat
  3. Sekretaris Desa Telaga diangkat dari pegawai Negeri Sipil, Sekretaris desa merupakan aparat pembantu kepala desa dengan tugas mengurus kesekretariatan desa.
  4. Kaur Pemerintahan. Tugas utamanya adalah mengurus masalah kepemerintahan. Pengangkatan kaur pemerintahan ditunjuk langsung oleh kepala desa terpilih
  5. Kaur Pembangunan. Tugas utama mengurus pembangunan desa. Pengangkatan kaur pembangunan ditunjuk langsung oleh kepala desa.
  6. Kaur Umum. Tugas utama membantu mengurus hal-hal lainya. Pengangkatan kaur umum ditunjuk oleh kepala desa
  7. RW. Rukun Warga merupakan tokoh masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan atas persetujuan kepala desa
  8. RT. Rukun Tetangga merupakan tokoh masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan atas kepersetujuan kepala desa
  9. Penghulu. Merupakan tokoh masyarakat yang mengurus bidang keagamaan termasuk urusan adat-adat perkawinan.

Dalam struktur kepemerintahan, BPD merupakan lembaga yang diharapkan dapat mengawasi kebijakan kepala desa namun dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan peran sentral kepala desa dalam urusan kemasyarakatan begitu dominan. Dalam menjalankan kepemerintahan kepala desa biasanya akan meminta pertimbangan BPD dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya  Bila terjadi permasalah di tingkat warga masyarakat akan langsung melaporkan kepada kepala desa dan pada beberapa kasus warga terlebih dahulu ke RT. Dan Desa Telaga terdiri 4 Rukun Tetangga (RT ) dan 2 Rukun Warga (RW).

A.      Kewilayahan
Desa Telaga mempunyai luas wilayah ± 34.200 Ha. Secara administrasi DesaTelaga mempunyai batas wilayah dengan :
-       Sebelah Barat     berbatasan  dengan Tampelas
-       Sebelah Timur    berbatasan  dengan Desa Parupuk
-       Sebelah Utara     berbatasan  Desa Hampalit
-       Sebelah Selatan  berbatasan  Desa Tampelas

Di Desa Telaga telah dilakukan pengukuran oleh pemerintah di fasilitasi oleh WWF bersama-sama dengan masyarakat. (Belum Selesai )
Secara umum wilayah Desa Telaga terbagi untuk 3 peruntukan yaitu :
  1. Perkampungan terletak di sepanjang aliran Sungai Katingan ± 2 Km. Tanah warga di DesaTelaga tidak memiliki sertifikat namun memiliki SKT (Surat Keterangan Tanah dari Kepala Desa).
  2. Perkebunan dengan luas ± 700 Ha. Perkebunan masyarakat ini berbatasan langsung dengan perkampungan dan juga berada pada sebelah timur Desa Telaga tepatnya pada seberang Sungai Katingan. Sungai Kalaru dan Sungai Nusa
B.       Kependudukan
Penduduk Desa Telaga berjumlah ± 1.554 jiwa dengan 429 KK. Terbagi 4 (empat) Rukun Tetangga(RT)
2 (dua) Rukun Warga.
No
Desa
KK
Jiwa
Perempuan
Laki-Laki
1
Desa Telaga
429
1.554
674
881

C.      Kesukuan
Terdapat 3 suku/etnis yang mendiami Desa Telaga yaitu :
1.      Suku Dayak
Suku Dayak merupakan komunitas dominan yang mendiami desa-desa di Kecamatan Kamipang, termasuk di Desa Telaga Mayoritas Suku Dayak yang terdapat di sepanjang aliran Sungai Katingan bagian hilir yang menganut agama Islam dikenal dengan istilah Dayak Melayu.
2.      Suku Banjar
Sebagian masyarakat merupakan suku Banjar yang datang dan menetap di Desa Telaga Biasanya mereka ada karena perkawinan atau karena dulunya bekerja di  kayu dll
3.      Suku Jawa
Hadirnya suku Jawa di Desa Telaga dikarenakan pada wilayah Kecamatan kamipang,karena pada saat itu masih marak bekerja elegal logging.
4.      Dayak Bakumpai,para perantau pada zaman dulu.                
Pembauran ketiga budaya ini telah terjadi cukup lama, pembauran ini dipercepat dengan proses perkawinan. Hal ini dapat terjadi karena umumnya keempat suku ini menganut agama islam yang memungkinkan proses pembauran dapat terjadi dengan baik.
Bahasa yang digunakan umumnya memakai bahasa Dayak Kahayan. Namun demikian masyarakat juga dapat menggunakan Bahasa Banjar dan dapat mengerti jika menggunakan Bahasa Indonesia.
D.      Agama
Mayoritas masyarakat Desa Telaga adalah beragama Islam. Oleh karena itu budaya Islam masih kental dipraktekan seperti dalam perayaan-perayaan besar keagamaan.
E.       Fasilitas Layanan Umum dan Sosial

Jalan
JALAN TANAH
JALAN JEMBATAN


 H.Kawasan Padat Bangunan Hunian Masyarakat

 Kawasan siap Bangun :











Perumahan penduduk terletak di sepanjang aliran sungai katingan di mana rumah-rumah masyarakat saling berhadapan yang dipisahkan dengan jalan umum berupa jalan kayu (terbuat dari papan dan tanah). Panjang jalan desa ini kurang lebih 2 Km.dan Desa Telaga memiliki Dua Lapis Jalan Umum yang terbuat dari Tanah dan Kayu.
1.Jalan umum dipinggir bantaran sungai katingan kiri –kanan jalan sudah padat lokasi pemukiman     penduduk.
2.Jalan Umum Kedua,masih banyak Tanah yang Kosong dan lokasi siap Bangun tempat     pemukiman penduduk baru.
Pendidikan :
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan         

Pendidikan
Keterangan (orang)
1.      Tamatan SD/SR
490
Tamat SLTP/Sederajad
131
Tamatan SLTA/Sederajad
70
Tamatan D1/D3
8
Sarjana S1
11


Tk .Tunas Telaga dan Taman Bermain


Gedung satap – Negeri II Kamipang di Desa Telaga
Gedung SMA – PGRI Desa Telaga yang masih numpang digedung TPA Darul - istiqamah


Fasilitas pendidikan TK, SD,SMP dan SMA - PGRI telah ada di Desa Telaga. Serta TPA (Taman Pendidikan Al-Qur an
Jumlah murid SD di Desa Telaga saat ini sebanyak 139 orang dengan 4 orang guru PNS dan 4 orang guru honorer. Anak-anak usia sekolah SD umumnya dapat bersekolah dengan baik karena saat ini tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua bahkan kadangkala para siswa mendapat bantuan buku tulis dari pihak sekolah. Menurut salah seorang guru saat ini sekitar 80 % lulusan SD melanjutkan sekolah ke SMP. Dulunya banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah ke SMP karena jarak ke sekolah yang jauh (sebelum tahun 2001) dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Sewaktu ilegal loging masih berjalan, anak-anak sudah terbiasa mendapatkan uang dengan mudah sehingga minat untuk bersekolah rendah, juga dorongan orang tua untuk bersekolah dulunya sangat kurang. Untuk ke SMP di Kamipang umumnya anak-anak sekolah menginap/tinggal didesa Baun Bango 

Saat ini minat anak untuk bersekolah cukup tinggi, setelah adanya SD – SMP Satu Atap Negeri II Kamipng dan SMA – PGRI,walaupun SMA masih Status Swasta minat masyarakat untuk menyekolahkan anak – anaknya cukup tinggi dengan dibukti tahun 2014 kura lebih 24 orang telah lulus ujian nasional di SMA – Negeri 1 Tasik Payawan.
Penerangan
Sarana listrik dari PLN penerangan untuk warga Desa Telaga sudah ada. Listrik PLN (PLTD) ini sudah
Dinyalakan selama 24 jam namun demikian belum seluruh masyarakat Desa Telaga,menikmatinya seperti keluarga miskin dan warga Telaga Seberang
PLN / PLD Desa Telaga

Kesehatan dan Sanitasi :

Pustu Desa Telaga

Pusyando Desa Telaga

Di Desa Telaga saat ini terdapat satu buah Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan 1 orang bidan dan 1 orang perawat yang bertugas saat ini namun 2 orang tenaga medis kewalahan melayani masyarakat,dengan jumlah penduduk Desa Telaga 1554 Jiwa dengan jumlah KK 429 .

Untuk keperluan mandi, cuci (MCK) dan sarana air bersih masyarakat memanfaatkan aliran Sungai Katingan. Kebiasaan ini masih kental di masyarakat sampai saat ini. Karena kebiasaan ini maka umumnya masyarakat tidak berkeinginan membangun perumahan jauh dari aliran sungai.
Daftar Infrastruktur yang ada di Desa Telaga :
Jenis Fasilitas
Jumlah/buah
Kondisi terakhir
1.      Kantor  Desa
1
Masih menggunakan Balai Desa
2.      Balai PKK
-

3.      Balai Pertemuan
-

4.      Posyandu
1

5.      Pos Keamanan Lingkungan
-

6.      Koperasi
1
Baru didirikan
7.      Sarana Pendidikan (SD)
1

8.      Madrasah
1

9.      TK
1

Guru TK
3

Guru SD
7
Termasuk Guru Honoer/Kontrak
Guru SMP
6

SMP
1
Di Telaga
SMA - PGRI
1
Di Telaga
Puskesmas pembantu
1

Bidan
1

Dukun beranak
3

Masjid
1

10.      Kuburan Umum
3

11.      Jumlah Rumah
338
Rumah 307 dan lanting 31
12.      Lapangan Bola Voly
3

13.      Lapangan sepak bola
2

14.      Jalan Umum
2000 meter
Kayu/ Tanah
15.      Sumber Air Bersih
1
Tidak berfungsi
16.      Penerangan
1
PLN.

I.         Kondisi  Ekonomi
A.      Mata Pencaharian :
Semenjak diberlakukannya kebijakan penghentian pembalakan kayu oleh pemerintah perekonomian masyarakat menurun tajam karena masyarakat Desa Telaga umumnya terbiasa dengan pekerjaan menebang pohon di hutan/ sebagian nelayan tangkap sungai.

Pada tahun awal berlakunya peraturan penghentian pembalakan kayu,  masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk memperoleh penghasilan guna kebutuhan sehari-hari yaitu sebagai nelayan tangkap sungai,memotong rotan dan menyadap karet serta menambang mas dan mencari srikon (Puya)disungai kalaru Desa Telaga.
Perubahan besar pekerjaan masyarakat terjadi kerena dua kebijakan penting pemerintah yaitu
  1. Peraturan pemerintah tentang pelarangan ilegal loging melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu secara ilegal di dalam kawasan hutan dan peredarannya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
  2. Pelarangan pembakaran ladang untuk bercocok tanam.  
Saat ini banyak warga Desa Telaga yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawatingin Timur, Sedangkan bagi warga yang tetap tinggal di desa, umumnya pekerjaan yang dilakukan saat ini adalah :
Perikanan Tangkap Sungai :
Sehari – hari aktifitas sebagian masyarakat Desa Telaga,sebelum matahari menyinari cahayanya,baik perempuan maupun laki – laki pergi berkerja sebagai nelayan tangkap Sungai,pergi ke sungai kalaru,sungai nusa dan danau – danau untuk menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.dan di Desa Telaga terdapat beberapa danau :
Perikanan Sungai :                               
Perikanan sungai saat ini menjadi salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Telaga. Usaha bidang perikanan ini masih menggunakan peralatan sederhana dan belum mengembangkan pola budidaya. Masyarakat sejak dulu melakukan usaha perikanan, namun usaha dibidang perikanan merupakan kegiatan sampingan. Pada kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini,  kegiatan di bidang perikanan menjadi salah satu pekerjaan pokok yang dilakukan masyarakat di Desa Telaga
Rotan

Usaha pengelolaan rotan sejak dulu diusahakan oleh orang tua mereka. Rotan banyak tumbuh dihutan alam dan banyak yang sengaja ditanam pada perkebunan masyarakat. Usaha ini dikategorikan musiman karena hanya dilakukan pada saat ada pembeli yang datang kekampung dan harga jualnya menguntungkan dan jika tidak ada pembeli maka mereka tidak akan melakukan kegiatan ini. Ada 2 jenis rotan yang biasa diperdagangkan yaitu rotan (wei) Sigi dan Belu. Jenis rotan yang
terdapat di Telaga umumnya jenis uwei Belum. Jika mengolah rotan dalam sehari dapat memotong rotan sampai 1 Kwintal (100 Kg), dengan panjang antara 4,6 meter atau sampai 6 depa perujungnya. Harga normal rotan ini berkisar Rp.125.000 – Rp.130.000/kwintal, namun saat ini harga turun sampai Rp.70.000/kwintal.
Tanaman karet sangat baik dibudidaya diwilayah
Desa Telaga,harga perkilo mencapai 100.000 -150.000 sangat mendukung untuk peningkatan
Perekonomian masyarakat,kebun karet di Desa Telaga berkisar kurang lebih 200 Ha,dan perkebunan karet sangat menjanjikan,bias membiayai anak sekolah sampai ke perguruan Tinggi.
Jenis dan harga tangkapan nelayan sungai yaitu :
1.        Seuluang         =  Rp 10.000/kg
2.        Kapar              =  Rp 10.000 – 15.000/kg
3.        Biawang          =  Rp 10.000 – 15.000/kg
4.        Behau/ gabus  =  Rp 2.500/kg
5.        Pentet/lele       =  Rp 2.500/kg
6.        Lais                 =  Rp 25.000/kg
7.        Bakut              =  Rp 80.000 – 100.000/kg
8.        Pipih                =  Rp 40.000/kg
1.Danau Kalaru               Terletak disungai kalaru
2.Danau Ahim                 Terletak disungai kalaru
3.Danau Parasiang           Terletak disungai kalaru
4.Danau Kumpai              Diseberang Desa Telaga
5.Danau Kalili                  Disungai Nusa
6.Danau 1 danau II          Dibelakang dibelakang Kampung/sebelah selatan Desa Telaga
7.Danau Ancak                Disebelah bawah sungai kalaru
 Berbagai jenis alat tangkap yang digunakan masyarakat untuk menangkap ikan yaitu :
1.Tempiray. Alat tangkap ini terbuat dari bahan bambu/rotan dan kawat. Tempiray merupakan jenis alat tangkap berupa perangkap. Nelayan biasanya akan memasang tempiray pada pagi hari dan akan mengambil hasil tangkapan sore hari atau ke esok harinya. Umumnya masyarakat membuat sendiri alat tangkap ini. Harga perbuah berkisar Rp.25.000 – Rp.50.000. Jika memakai kawat,  harga pergulung kawat Rp.180.000 – Rp.200.000. Satu gulung kawat dapat dibuat 7 - 9 buah tempiray. Jenis ikan yang ditangkap yaitu Seuluang, Kapar, Biawang, Lele dan Gabus.
  1. Buwu Prinsip operasional alat tangkap ini sama dengan tempiray hanya bentuknya yang agak lonjong. Model pengoperasian alat tangkap ini sama dengan alat tangkap tempiray hanya yang membedakan adalah bubu tidak memakai umpan sedangkan tempiray memakai umpan dedak.
  2. Pengilar. Alat tangkap ini mirip dengan tempiray hanya ukurannya lebih besar dan berbentuk segiempat dengan bahan tali nilon. Prinsip operasional sama dengan tempiray hanya saja ikan yang tertangkap ukuranya lebih besar karena ukuran mata jaring lebih besar.
  3. Rengge/Jaring. Bahannya terbuat dari nilon atau benang dengan harga per-unit sebesar Rp.175.000. Ada dua metode operasional alat tangkap ini yaitu dihanyutkan dan simpan beberapa hari di sungai. Jenis ikan yang ditangkap antara lain Lais, Kapar, Bakut, dll.
  4. Lunta/Jala. Bahannya terbuat dari nilon dengan harga per-unit Rp.180.000. pengoperasional alat tangkap ini dengan cara melemparkan kekerumunan ikan. Hasil tangkap umumnya ikan Saluang.
  5. Pancing.
  6. Pangilar,yang dipasang dipinggir sungai besar.
Di Desa Telaga pada Tahun 2008 telah dibuat saluran irigasi lengkap,sampai saat ini tidak berfungsi ,mungkin tanah yang rendah tidak cucuk untuk pertanian,apabila dating musim banjir irigasi tersebut tenggelam dan pada musim air surut dimemfaatkan oleh masyarakat untuk tempat menangkap ikan
















Potensi alam yang terdapat diwilayah Desa Telaga :
No
Jenis
keterangan
1
2
3
1
Perikanan tangkap Sungai

2
Mas

3
Batu Bara

4
Rotan

5
Perkebunan

6
Burung walet


 Burung Walet :
    Usaha pembuatan sarang burung wallet oleh sebagian masyarakat Desa Telaga cukup menjanjikan
    Dengan kata lain hasilnya cukup lumayan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,dengan harga
    Sarang berpariasi : 1. Sarang kelas 1 mencapai 6.000.000 – 7.000.000 perkilo Gram
2. sarang kelas II mencapai 4.000.000 – 4.500.000 perkilo
3.sarang kelas III mencapai 3.000.000 – 3.500.00  perkilo Gram
Dan saat ini terdapat 10 buah bangunan sarang burung wallet di Desa Telaga.
Perdagangan skala kecil (Kios/ warung) :
Pada sebagian masyarakat ada yang mempunyai mata pencaharian dengan membuka usaha kios/warung di rumah walaupun jumlahnya tidak banyak. Barang yang di jual merupakan barang-barang kebutuhan harian. Barang-barang biasanya di beli di palangka Raya,Kasongan,Kereng Pangi atau dari pedagang perahu dari Banjar. Para pedagang dari Banjar biasanya datang ke Desa Telaga dengan mempergunakan perahu dan membawa barang dagangan. Bagi mereka yang telah menjadi pelanggan, dapat mengambil terlebih dahulu barang dan membayarnya kemudian. Modal yang dibutuhkan untuk membeli barang-barang untuk warung/ kios ± Rp.20.000.000Rp.30.000.000.

Usaha ini dulunya dapat berjalan dengan baik bahkan biasanya selain menjual barang-barang kebutuhan harian juga menjul bahan bakar minyak, namun saat ini menjual minyak tidak menjanjikan karena jumlah kelotok sudah tidaklah sebanyak dulu. Saat ini keuntungan perhari antara Rp.25.000 – Rp.50.000.

Pertukangan dan buruh :
Sebagian kecil masyarakat juga bekerja dibidang pertukangan. Pekerjaan ini hanya dilakukan jika ada pembangunan perumahan ataupun jika ada pembangunan fasilitas umum di desa. Proyek Pembangunan Desa Tertinggal Khusus (P2DTK) di Desa Telaga adalah program pembangunan jalan kampung (jalan kayu). Mereka yang memiliki keahlian pertukangan dapat bekerja dengan upah Rp.100.000/hari, dan bagi masyarakat dapat terlibat sebagai buruh dengan upah Rp 50.000/hari. Pekerjaan ini hanya dilakukan pada saat – saat tertentu namun demikian kegiatan ini menjadi sala satu sektor yang dapat menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga.

Beberapa jenis pekerjaan lain yang ada di Desa Telaga antara lain PNS 5 orang terdiri dari 4 orang guru SD dan 1 orang bidan desa. Pemborong 1 orang dan jasa angkutan kelotok 5 orang. Pekerjaan ini jumlahnya sedikit namun kehidupan ekonomi-nya lebih baik dibandingkan lainnya.

A.      Pendapatan Per-KK dan Pola Konsumsi
Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini dimana pekerjaan masyarakat tidak menentu maka akan mengalami kesulitan untuk menghitung pendapatan masyarakat per KK perbulan. BPS pada saat melakukan sensus penduduk juga mencoba mengkalkulasi pendapatan masyarakat perbulan.

Perhitungan pendapatan per-bulan dilakukan dengan cara menghitung seberapa besar jumlah panen ikan yang di dapat pada tahun tersebut. Misalnya pada masa panen tahun 2008 hasil panen ikan sebesar 1000 Kg, dengan harga ikan  Rp.10.000/Kg. Maka 1000 x 10.00012.000.000/12 bulan = Rp.1.000.000. Jadi pendapatan Per-KK sebesar Rp.1.000.000/bulan.

Pola konsumsi harian saat ini seadanya saja biasanya keluarga pada pagi hari sarapan dengan minum kopi atau teh bersama jajanan kecil, serta makan siang dan malam. Anak-anak sekolah akan diberikan uang jajan. 
Pengeluaran wajib per-harinya antara lain :
1.      Beras. Dalam sehari dengan 2 orang anak akan menghabiskan beras 2  Kg = Rp.10.000
2.      Sayur/garam/gula/ikan. Harga Rp.5000,
3.      Jajan anak. Rp.3000
4.      Rokok.      Rp.5000
5.      lain – lain. Rp.2000,

Jadi besar pengeluaran keluarga per-hari sebesar Rp.21.000. Pengeluaran seperti ini menurut mereka sudah sangat minim. Menurut beberapa ibu-ibu pengeluaran perhari mereka paling tidak sebesar Rp.30.000. Jika diambil rata-rata maka pengeluaran perhari keluarga adalah sebesar Rp.25.000. Maka dalam sebulan uang yang harus dikeluarkan adalah Rp.25.000 x 30 hari = Rp.750.000.

Jika bekerja sebagai nelayan hasil yang didapatkan juga tidak tetap per-harinya tergantung rejeki dan usaha masing-masing. Namun jika menekuni profesi sebagai nelayan, maka setidaknya penghasilan per-hari jika di rata-ratakan ± Rp.25.000.  Jadi penghasilan dalam sebulan Rp.25.000 x 30 = Rp.750.000.

Dengan perhitungan dan keadaan seperti ini maka diperkirakan penghasilan KK perbulan antara Rp.500.000 – Rp.1.000.000.
Ibu–ibu saat ini umumnya tidak menghitung berapa besar pengeluaran per-harinya. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan sejak dulu dimana uang dapat dikeluarkan tanpa berpikir untuk menabung atau menyimpannya ….., mungkin ini berhubungan dengan kebiasaan mereka dimana pada zaman kayu dulu mereka terbiasa dengan uang banyak dan tidak berpikir untuk mengatur pengeluaran harian. Pada akhirnya sampai pada kondisi seperti ini dimana penghasilan semakin sulit kebiasaan itu masih terus dibawa dan sudah menjadi budaya, misalnya hari ini dapat Rp.50.000 akan habis dan cukup untuk keluarga hari itu dan jika dapat Rp.25.000, juga akan habis dan cukup untuk keluarga.

Jalur Distribusi Potensi Ekonomi :

Perdagangan skala kecil (Kios/Warung)

I.         Program-Program Bantuan
Kegiatan Pemberdayaan dan proyek-proyek pembangunan desa yang telah, sedang dan akan dijalankan khusunya di wilayah Desa Telaga d antara lain :
      1PPK (Program Pembangunan kecamatan selama 3 Tahun
      2 P2DTK(Program Pengembangan Desa Tertinggal Khusus). Selama 3 Tahun
      3.PNPM – Perdesaan memasuki tahun ke 3
      4.PNPM – Gederasi.
1          Kondisi Sosial dan Budaya  
                                     Masjid – Al Iman Desa Telaga         
V.Adat Dan Budaya











Objek wisata,BATU MANAK TELUK DALAM Disungai Kalaru Desa Telaga

Objek Wisata Riam Kecil / Alun – Alun Tbg Raman ( Indu Mahis ) Di Desa Telaga
Sebagaimana desa-desa terpencil pada umumnya, masyarakat Desa Telaga masih memiliki ciri–ciri masyarakat pedesaan yang  masih cukup kuat memegang norma-norma sosial, kekerabatan,       hubungan antar tetangga yang baik, rasa kekeluargaan yang tinggi dan masih menjaga norma-norma keagamaan. 
Hubungan sosial yang masih terjaga dengan baik ini merupakan modal dasar positif bagi masyarakat untuk dapat terus hidup ditengah himpitan ekonomi yang semakin berat.
Berbagai kegiatan sosial yang masih dijalankan antara lain :
       Pengumpulan dana untuk pembangunan fasilitas umum misalnya : pembangunan TPA, jembatan, kegitan keagamaan dan pembangunan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
       Sumbangan dana untuk kedukaan
       Kerjasama pada acara-acara kawinan, syukuran, dll
      Di Desa Telaga,terdapat berapa tempat Objek Wisata :
1.      Alun – alun Tarantang           - Haji Amin Kalaru
2.      Alun –alun Pukung               -  Raja Kuning kalru
3.      Alun – alun Tbg Raman        -  Indu Mahis kalaru
4.      Batu Manak                           -  Teluk Dalam kalaru
5.      Danau Telaga                         -  Diujung Kampung Desa Telaga (Telaga yang tidak pernah kering
                                                        Walau air kemarau selama 7 (tujuh Bulan ) lama dan menurut
                                                         Lengenda penunggu Danau Telaga tersebut : Bereng Baputi.
A.      Kegiatan Ibu Rumah Tangga
Umumnya ibu rumah tangga hanya mengurusi kegiatan rumah tangga seperti mengurus anak, urusan dapur dan pekerjaan rumah tangga lainya. Dari hasil pengamatan dan diskusi yang dilakukan dengan ibu-ibu di kampung melayu kegiatan ibu – ibu biasanya membantu mengumpulkan dan menjual hasil tangkapan ikan atau mengolah ikan asin, membantu pada saat pembakaran ladang, pemanenan, penjemuran hasil panen dan untuk usaha warung/kios kaum ibu umunya yang mengelolahnya. Ada keinginan dari ibu-ibu rumah tangga untuk memiliki usaha yang dapat membantu keuangan keluarga misalnya beternak ayam atau kegiatan lainnya.
Distribusi Peran dalam satu Keluarga
 Kegiatan ibu – ibu selepas kegiatan pergi menangkap ikan

















Nelayan  :
Keluarga
Jam Siang
Jam Malam
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
Bapak
Mencari Ikan dan kerjaan lain
Istrahat
Di Usaha Tambahan Hasil Keluarga
Ibu
U Keluarga
Ke tempat mencari ikan
U Keluarga
olah ikan
U Keluarga dll
Dagang / jual sayur - sayuran

Peternakan :
Macam – macam jenis ternak yang bisa dikembangkan di Desa Telaga seperti :
1.Sapi
2.Ayam Kampung
3.Ayam Potong
4.Ikan Tahumann
5Ikan Patin
Untuk Jenis Ternak Sapi baru dikembang di Desa Telaga,bantuan Bibit Sapi Dari WWF Indonesia dan Baru  Induk 2 ( Ekor ) yang melahirkan anaknya.
                                                                                                                                                                                                   




1 komentar:

  1. Lucky Club Live: Online Casino & Slots
    Lucky Club is a casino of chance where you can luckyclub.live have a fun, exciting experience. Join for a thrilling gaming experience in our unique  Rating: 5 · ‎Review by LuckyClub.live

    BalasHapus