PEMERINTAH
KABUPATEN KATINGAN
KECAMATAN
KAMIPANG
DESA TELAGA
SEJARAH DESA TELAGA
Pada tahun 1921 seorang laki –
laki yang gagah perkasa bernama SAUN yang bertempat tinggal di Desa
Tumbang Runen,ingin mencari
tempat tinggal dan merubah kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya,maka SAUN
bermunajat / mengadakan ritual adat Dayak yaitu MANAJAHAN ANTANG dan
SAUN, mendapat petunjuk dari
ritual tersebut,lalu iya mempersiapkan segala sesuatu untuk menuju
Tempat yang telah diberikan
petunjuk dari ritual MANAJAHAN ANTANG :
1.
Membuat Rakit Dari Bambu
2.
Membawa 1 (satu) Ekor ayam Jago kembudi wasi
Dalam Ritual MANAJAHAN ANTANG,dimana ayam joga
Kebudi wasi yang kamu bawa berkoko disitulah
Tempat kamu menambat rakit Bambu
dan disitulah tempat kehidupan baru untuk kamu.
Setelah semua perbekalan telah
siap,maka berangkatlah SAUN,dengan menggunakan Rakit Bambu yang telah
dibuatnya,pada sa,at itu SAUN berangkat dari Desa Tumbang Runen pada sore hari
dan kurang lebih 1(satu) malam SAUN menempuh perjalanan,tiba – tiba ayam jago
yang dibawanya berkoko,maka SAUN berkata dalam hatinya disinilah tempat menurut
petunjuk Ritual MANAJAHAN ATANG ,tempatnya dan langsung saja SAUN ,menepikan
Rakit dan bertambat dimana ayam jago tadi berkoko,setelah Rakit ditambat,SAUN
langsung istirahat sebentar dan tidak lama kemudian hari telah pagi dan SAUN
pun bangun merubus air dan masak,setelah makan SAUN naik ke daratan,tidak
begitu lama SAUN mencari kayu untuk membuat punduk dan setelah selesai pembuat
punduk dan barang-barang SAUN yang masih berada diatas Rakit Bambu langsung
dibawah kepunduk yang baru dibuatnya.
Keesokan harinya SAUN berjalan –
jalan masuk kedalam hutan,untuk melihat keadaan, kurang lebih 300 meter dari
punduk SAUN menemukan Telaga yang air Jernih dan bersih dan di dalam Telaga
ditunggui BERE BAPUTI . dan walau kemarau selama 7 ( tujuh ) bulan Telaga tersebut
tidak akan kering
Dan nama Desa Telaga diambil
dari Nama Telaga Tersebut.
Setelah itu,menetaplah SAUN dan
keluarga hidup disana
SAUN dan istrinya dikarunia 4 (
empat )orang anak 1 (satu ) perempuan
dan 3 (tiga ) orang laki – laki
1.
Anak yang tertua bernama :
Datu Seput
2.
Anak yang kedua bernama :
Husin ( Tinjek )
3.
Anak yang ketiga bernama :
Bungking
4.
Anak yang keempat bernama :
Slamat (Slamat Kambe )
SAUN,setelah menetap,ingin
berjalan – jalan masuk dalam sungai kalaru dan SAUN pun langsung berangkat menuju Sungai kalaru dengan
menggunakan/jukong, hari berganti hari,minggu berganti bahkan bulan berganti
bulan SAUN tidak kembali kerumahnya,istri dan anak-anaknya serta semua keluarga
memikirkan tidak ada pulang kerumah dan diadakanlah rapat / Rebuk
keluarga,akhir diputuskan untuk menyusl/mencari SAUN masuk ke Sungai
Kalaru,berangkatlah untuk mencari SAUN dengan mempergunakan Jukong /
Sampan,pencarian SAUN selama 7 (Tujuh) hari.dari muara sungai kalaru sampai ke
hujung sungai kalaru,namun SAUN tidak ditemukan,akhirnya Rombongan yang mencari
SAUN memutuskan untuk pulang kerumah untuk memberitahukan keluarga dirumah
bahwa SAUN tidak ada ditemukan disungai kalaru,dan Rombongan tersebut kembali
dan setiba dirumah Rombongan mencerita pasal pencarian SAUN,bahwa SAUN tidak
ada ditemukan.
Dan semuanya bingung dan Gelisah
memikir SAUN,keluarga mengadakan Rapat/Rebuk keluarga,dan semua keluarga
sepakat bahwa SAUN meninggal Dunia.
Pada malam yang ke 100 hari,SAUN
menghilang,mengejut semua keluarga bahwa SAUN tiba – tiba datang kerumah dalam
keadan sehat .isak tangis bahagia dengan ke datang SAUN Kembali kerumah.
Dan SAUN menceritakan tetangan
perjalananya masuk ke sungai kalaru,dalam perjalananya ia bertemu
Dengan seorang Gadis yang amat
cantik (orang Gaib) penunggu Muara Sungai Raman (Alun – alun )sungai Raman,yang
bernama INDU MAHIS.sehingga SAUN kawin dengan orang Gaib tersebut dan menurut
cerita SAUN itu INDU MAHIS ,itu adala adik kandung H.AMIN kalaru dan SAUN
bercerita Tentang penunggu anak sungai kalaru dan muara sungai kalaru :
1.Muara sungai kalaru : Pambakal Duan
2.Muara sungai Raman : indu
Mahis
3.Batu Manak (Batu Baranak) di Teluk Dalam
4.Alun – Alun Tarantang :
H.Amin
5.Alun –Alun Pukung : Raja Kuning
6.Muara Sungai Jipot : Raden Pandu
Desa Telaga secara Dipinitif di
dirikan pada tanggal 17 – Juli – 1939 pada masa kewedanan sampit timur di
kasongan dan Nama Desa Telaga diambil dari Nama sebuah telaga yang berada
disebelah timur Desa Telaga / Desa dibangun pertama kali oleh seorang yang
bernama SAUN dan dalam perkembangan Desa Telaga pernah dipimping oleh berapa
orang kepala Kampung / kepala Desa :
Nomor
|
Nama
|
Masa
Jabatan
|
Keteranga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
SYAHIDUN.IDUI
|
1939
- 1959
|
Kepala
kampung
|
2
|
ATIN.IDUI
|
1959
- 1976
|
Kepala
Kampung
|
3
|
ARMAN
ABIDI
|
1977
- 1982
|
Kepala
kampung
|
4
|
BAHTIAR
.H.ARZAH
|
1982 -
1984
|
PJ.Kepala
Desa
|
5
|
LIMHAN.D
|
1985
- 1994
|
Kepala
Desa
|
6
|
HENDRI
|
1995
- 1996
|
Pj.Kepala
Desa
|
7
|
MASRIHIN
.MASRAN
|
1997- 2005
|
Kepala
Desa
|
8
|
ARIPIN
AGAI
|
2005
- 2011
|
Kepala
Desa
|
9
|
DUAK
RAHMANTO
|
2012
- 2013
|
Plt.Kepala
Desa
|
10
|
H.AHMAD
YANI
|
2013
- 2019
|
Kepala
Desa
|